KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE
A.Awal
terbentuknya
Di kepulauan Maluku terdapat
kerajaan Ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima
bersaudara dengan wilayahnya mencakup pulau-pulau ternate, Obi, Bacan, Seram
dan Ambon. Tidore sebagai pemimpin Uli Siwa
berarti persekutuan sembilan bersaudara, mencakup pulau-pulau Makayan, Jahilolo
atau Halmahera dan pulau-pulau sampai daerah
Irian Barat. Ketika Portugis masuk ke Maluku, ia memihak Ternate tahun 1521,
sedangkan Spanyol membantu Tidore. Terjadilah perselisihan diantara bangsa
kulit putih tersebut, sehingga Paus turun tangan dan menyelesaikannnya dengan
perjanjian Saragosa. Dalam perjanjian itu menyatakan bahwa bangsa Spanyol harus
meninggalkan Maluku dan pindah di Filipina, sedangkan Portugis tetap menguasai daerah-daerah
di Maluku.
B. Letak Kerajaan
Di
daerah Kepulauan Maluku, merupakan penghasil rempah-rempah sehingga di juluki
“the Spicy Island”.
C. Kehidupan Politik
1.
Sultan Hairun
Pada
masa pemerintahannya, Portugis membangun benteng Santo Paulo untuk memperkuat
kedudukannya di Maluku. Lama kelamaan Portugis semakin dibenci rakyat dan para
penjabat sehingga ia secara terang-terangan menolak politik monopoli dari
Portugis.
2.
Sultan Baabulah
Ia adalah putra Sultan Hairun. Tahun 1574 M, Portugis
di kalahkan dan di beri kesempatan untuk meninggalkan benteng. Tahun 1578 M,
Portugis ingin mendirikan benteng di Ambon, tidak lama kemudian pindah ke
Timor-Timur dan berkuasa di sana
sampai tahun 1976. sesudah tahun 1976 daerah itu menjadi wilyah Republik Indonesia
hingga tahun 1999. akan tetapi melalui jejak pendapat 1999, akhirnya mereka
memutuskan untuk merdeka.
D. Kehidupan
Ekonomi
Merupakan penghasil cengkeh, daerah Maluku Selatan
(Kepulauan Banda) banyak menghasilkan Pala. Pada abad ke 12, cengkeh menjadi
komoditi penting, banyak di temui di daerah Ambon,
Aru, dan Seram. Dari Jawa para pedagang membawa baras, gula, kacang-kacangan
untuk di tukarkan dengan rempah-rempah. Akibat bertambah pesatnya perdagangan
rempah-rempah menyebabkan persaingan setelah datangnya Barat (Eropa) ke Maluku.
E. Kehidupan
Sosial
Kedatangan
Portugis ke Maluku karena rempah-rempah juga untuk menyebarkan agama Katholik
oleh Fransiskus Xaveriustahun 1534 M, di Halmahera, Ternate dan Ambon. Di daerah Maluku banyak perbedaan agama Katholik
dan Islam, dan hal itu di manfaatkan oleh Portugis umtuk memancing
pertentangan., setelah terjadi itu maka Portugis akan menguasai pemerintahan.
Setelah masuknya Belanda di Maluku mereka di paksa berganti agama menjadi
Protestan, hal itu menimbulkan masalah social dan masyarakatnya menjadi
tertekan. Sehingga menimbulkan amarah
dari rakyat Maluku terhadap Belanda, di bawah pimpinan Sultan Ternate
mengadakan perang namun di padamkan oleh Belanda, sehingga muncul banyak
gr\erakan menentang kompeni Belanda.
F.Kehidupan
Budaya
Karena di dominasi
aktivitas perekonomian, tampaknya tidak banyak kesempatan untuk menghasilkan
karya-karya dalam bentuk kebudayaan. Jenis-jenis kebudayaannya tidak banyak di
ketahui sejak zaman berkembangnya kerajaan Ternate dan Tidore.
uw520 fake designer bags of643
BalasHapus