Senin, 01 Oktober 2012


KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE

A.Awal terbentuknya
                        Di kepulauan Maluku terdapat kerajaan Ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara dengan wilayahnya mencakup pulau-pulau ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Tidore sebagai pemimpin Uli Siwa berarti persekutuan sembilan bersaudara, mencakup pulau-pulau Makayan, Jahilolo atau Halmahera dan pulau-pulau sampai daerah Irian Barat. Ketika Portugis masuk ke Maluku, ia memihak Ternate tahun 1521, sedangkan Spanyol membantu Tidore. Terjadilah perselisihan diantara bangsa kulit putih tersebut, sehingga Paus turun tangan dan menyelesaikannnya dengan perjanjian Saragosa. Dalam perjanjian itu menyatakan bahwa bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan pindah di Filipina, sedangkan Portugis tetap menguasai daerah-daerah di Maluku.

B. Letak Kerajaan
            Di daerah Kepulauan Maluku, merupakan penghasil rempah-rempah sehingga di juluki “the Spicy Island”.

C. Kehidupan Politik
            1. Sultan Hairun
            Pada masa pemerintahannya, Portugis membangun benteng Santo Paulo untuk memperkuat kedudukannya di Maluku. Lama kelamaan Portugis semakin dibenci rakyat dan para penjabat sehingga ia secara terang-terangan menolak politik monopoli dari Portugis.
2.      Sultan Baabulah
Ia adalah putra Sultan Hairun. Tahun 1574 M, Portugis di kalahkan dan di beri kesempatan untuk meninggalkan benteng. Tahun 1578 M, Portugis ingin mendirikan benteng di Ambon, tidak lama kemudian pindah ke Timor-Timur dan berkuasa di sana sampai tahun 1976. sesudah tahun 1976 daerah itu menjadi wilyah Republik Indonesia hingga tahun 1999. akan tetapi melalui jejak pendapat 1999, akhirnya mereka memutuskan untuk merdeka.

D. Kehidupan Ekonomi
Merupakan penghasil cengkeh, daerah Maluku Selatan (Kepulauan Banda) banyak menghasilkan Pala. Pada abad ke 12, cengkeh menjadi komoditi penting, banyak di temui di daerah Ambon, Aru, dan Seram. Dari Jawa para pedagang membawa baras, gula, kacang-kacangan untuk di tukarkan dengan rempah-rempah. Akibat bertambah pesatnya perdagangan rempah-rempah menyebabkan persaingan setelah datangnya Barat (Eropa) ke Maluku.

E. Kehidupan Sosial
            Kedatangan Portugis ke Maluku karena rempah-rempah juga untuk menyebarkan agama Katholik oleh Fransiskus Xaveriustahun 1534 M, di Halmahera, Ternate dan Ambon. Di daerah Maluku banyak perbedaan agama Katholik dan Islam, dan hal itu di manfaatkan oleh Portugis umtuk memancing pertentangan., setelah terjadi itu maka Portugis akan menguasai pemerintahan. Setelah masuknya Belanda di Maluku mereka di paksa berganti agama menjadi Protestan, hal itu menimbulkan masalah social dan masyarakatnya menjadi tertekan.  Sehingga menimbulkan amarah dari rakyat Maluku terhadap Belanda, di bawah pimpinan Sultan Ternate mengadakan perang namun di padamkan oleh Belanda, sehingga muncul banyak gr\erakan menentang kompeni Belanda.

F.Kehidupan Budaya
      Karena di dominasi aktivitas perekonomian, tampaknya tidak banyak kesempatan untuk menghasilkan karya-karya dalam bentuk kebudayaan. Jenis-jenis kebudayaannya tidak banyak di ketahui sejak zaman berkembangnya kerajaan Ternate dan Tidore.



           
 

1 komentar: