Senin, 14 Mei 2012


Piutang adalah klaim perusahaan terhadap pelanggan atau pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang akan beakibat adanya penerimaan tunai di masa mendatang.
Klasifikasi piutang
1.       Piutang usaha:
a.       Piutang dagang: atas dasar kepercayaan
b.      Piutang wesel: berupa janji/wesel surat
2.       Piutang non usaha/ piutang lain-lain
Piutang usaha yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit barang dagangan, barang hasil produksi atau jasa yang di hasilkan.
Pengakuan Piutang dagang: piutang yang berasal dari penjualan barang pada umumnya di akui pada waktu hak milik atas barang beralih ke pembeli.
Penilaian piutang usaha dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih
a.       Pentuan besarnya Piutang Dagang: dalam transaksi secara kredit, akan timbul kemungkinan bahwa tidak semua harga yang telah disepakati dapat di realisir menjadi uang. Penyebabnya:
a.       Potongan penjualan
b.      Potongan tunai
c.       Retur penjualan
d.      Ongkos angkut
b.      Penentuan besarnya piutang dagang yang tak tertagih. Metode untuk mencatat piutang tak tertagih adalah:
a.       Metode langsung
b.      Metode penyisihan/ cadangan
c.       Penentuan besarnya kerugian piutang
a.       Pendekatan rugi/laba
b.      Pendekatan neraca
d.      Penggunaan piutang dagang sebagai sumber uang kas. Cara memperoleh uang dengan menggunakan piutang.
a.       Menggandaikan piutang dagang
b.      Menjual piutang dagang

PIUTANG WESEL
Piutang wesel yaitu janji tertulis dari satu pihak kepada pihak lain yang berisi kesediaan untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Klasifikasi piutang wesel:
a.       Wesel berbunga: wesel yang mencantumkan tinbgkat bunga tertentu
b.      Wesel tidak berbunga: wesel yang tidak secara khusus mencantumkan tingkat bunga tertentu, namun nilai nominalnya pasti meliputi bunga.
Penilaian piutang wesel: dinilai sebesar nilai sekarang dari arus kas masa depan/ nilai tunai yang di definisikan sebagai jumlah penerimaan di masa yang akan datang yang di setorkan kenilai sekarang dengan tingkat bunga yang sesuai.
Akuntansi piutang wesel:
a.       Saat terjadinya piutang wesel berbunga atau tidak berbunga.
b.      Pada akhir periode, untuk wesel berbunga dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui bunga yang sudah menjadi hak pada periode yang bersangkutan.
c.       Pada saat jatuh tempo cara pencatatannya adalahdengan menghapus piutang wesel.
d.      Apabila debitur tidak memenuhi kewajibannya, maka ada dua pencatatan alternatif, yaitu diubah menjadi piutang dagang/piutang wesel yang baru.
Penggunaan pitang wesel sebagai sumber uang kas: Apabila sebelum jatuh tempo , pemegang wesel membutuhkan uang tunai, maka ia dapat mendiskontokan/ menjual wesel yang dimilikinya.
Cara mencatat diskonto
a.       Sebagai biaya bunga
b.      Sebagai pendapatan bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar