PERILAKU
ORGANISASI MENGIKUTI PRINSIP PERILAKU MANUSIA
Efektfitas
setiap manusia sangat di pengaruhi oleh perilaku manusia. Mengenai prinsip
perilaku manusia, bahwa setiap manusia memiliki berbaagai perbedaan, baik
perbedaan persepsi, kepribadian, dan pengalaman hidup. Sebagai contoh dalam
sebuah organisasi yang bekerja secara efektif dan efisien, manager suatu
organisasi harus memandang masing-masing karyawan atau anggota sebagai sosok
yang memiliki keunikan perilaku dan kultur.
Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa sebuah perbedaan dalam perilaku manusia akan menjadi
dasar pembentukan perilaku organisasi yang mereka bentuk.
ORGANISASI
MERUPAKAN SISTEM SOSIAL
Hubungan
antar individu dan kelompok dalam suatu organisasi menciptakan harapan bagi
perilaku individu. Organisasi memiliki sistem kewenangan , status dan
kekuasaan, manusia dalam suatu organisasimempunyai beragam kebutuhan dari
masing-masing sistem. Kelompok di dalam organisasi juga mempunyai pengaruh yang
kuat atas perilaku individu dan kinerja organisasi.
BERBAGAI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI
Untuk
mengidentifikasi faktor managerial utama dalam perilaku organisasi, kita
menggunakan pendekatan kontijensi (situasional). Dalam pendekatan ini,
mendiagnosa karakteristik individu dan kelompok, struktur organisasi, dan gaya
kepemimpinan sebelum memutuskan suatu solusi.
STRUKTUR DAN
PROSES MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI DAN KULTUR
Struktur
organisasi adalah pola formal mengelompokan orang dan pekerjaan. Proses adalah
aktivitas yang memberikan kehidupan bagi bagan organisasi, komunikasi,
pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi. Kultur organisasi dapat
didefinisikan sebagai perilaku yang tepat dan ikatan yang memotivasi individu
dan cara suatu perusahaan memproses informasi, hubungan internal, dan
nilai-nilai.
SUATU MODEL
MANAJEMENI ORGANISASI(PERILAKU, STRUKTUR DAN PROSES)
PERILAKU DI DALAM ORGANISASI
A.INDIVIDUAL
Kinerja
individu adalah dasar kinerja organisasi
Karakteristik individu: psikologi
dan psikologi sosial memberikan kontribusi atas pengetahuan yang relevan
mengenai hubungan abtara sikap, presepsi , kepribadian , nila-nilai dan kinerja
individu. Manajer tidak bisa mengabaikan perlunya memperoleh dan bertindak atas
dasar pengetahuan atas karakteristik individu baik sebagai bawahan maupun diri
mereka sendiri.
Motivasi individu: motivasi dan
kemamampuan berinteraksi menentukan kinerja. Teori ini mengenai perkiaraan
bagaimana sebuah perilaku individu di bvangkitkan, di pertahankan, dan
dihentikan.
Imbal jasa dan penhargaan: satu dari
pengaruh kinerja individu yang sangat kuat adalah sistem balas jasa
organbisasi. Balas jasa ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dan juga
menarik karyawan yang terampil bergabung dalam organisasi. Aspek yang penting
dalam sistem balas jasa adalah penilaian prestasi, gaji, kenaikan gaji dan
bonus.
Stress: stress merupakan akibat
utama atas interaksi pekerjaan dengan indivuidu. Gejala-gejala stress umumnya
berupa insomnia. Berkeringat secara berlbihan, gugup,dan lekas malah. Umumnya
manusia akan bereaksi secara berbeda. Mengenai situasi beupa tuntutan fisik dan
psikologis. Stress tidak selalu negatif, tantangan pekerjaan itu dapat
memberikan bentuk stress posotif bagi karyawan, tapi jika karyawan itu
tanggapannya kurang baik, maka menjadi stress negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar