Senin, 14 Mei 2012


PERILAKU ORGANISASI MENGIKUTI PRINSIP PERILAKU MANUSIA

Efektfitas setiap manusia sangat di pengaruhi oleh perilaku manusia. Mengenai prinsip perilaku manusia, bahwa setiap manusia memiliki berbaagai perbedaan, baik perbedaan persepsi, kepribadian, dan pengalaman hidup. Sebagai contoh dalam sebuah organisasi yang bekerja secara efektif dan efisien, manager suatu organisasi harus memandang masing-masing karyawan atau anggota sebagai sosok yang memiliki keunikan perilaku dan kultur.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah perbedaan dalam perilaku manusia akan menjadi dasar pembentukan perilaku organisasi yang mereka bentuk.

ORGANISASI MERUPAKAN SISTEM SOSIAL

Hubungan antar individu dan kelompok dalam suatu organisasi menciptakan harapan bagi perilaku individu. Organisasi memiliki sistem kewenangan , status dan kekuasaan, manusia dalam suatu organisasimempunyai beragam kebutuhan dari masing-masing sistem. Kelompok di dalam organisasi juga mempunyai pengaruh yang kuat atas perilaku individu dan kinerja organisasi.

BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI

Untuk mengidentifikasi faktor managerial utama dalam perilaku organisasi, kita menggunakan pendekatan kontijensi (situasional). Dalam pendekatan ini, mendiagnosa karakteristik individu dan kelompok, struktur organisasi, dan gaya kepemimpinan sebelum memutuskan suatu solusi.

STRUKTUR DAN PROSES MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI DAN KULTUR

Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokan orang dan pekerjaan. Proses adalah aktivitas yang memberikan kehidupan bagi bagan organisasi, komunikasi, pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi. Kultur organisasi dapat didefinisikan sebagai perilaku yang tepat dan ikatan yang memotivasi individu dan cara suatu perusahaan memproses informasi, hubungan internal, dan nilai-nilai.

SUATU MODEL MANAJEMENI ORGANISASI(PERILAKU, STRUKTUR DAN PROSES)
PERILAKU DI DALAM ORGANISASI
A.INDIVIDUAL
Kinerja individu adalah dasar kinerja organisasi
            Karakteristik individu: psikologi dan psikologi sosial memberikan kontribusi atas pengetahuan yang relevan mengenai hubungan abtara sikap, presepsi , kepribadian , nila-nilai dan kinerja individu. Manajer tidak bisa mengabaikan perlunya memperoleh dan bertindak atas dasar pengetahuan atas karakteristik individu baik sebagai bawahan maupun diri mereka sendiri.
            Motivasi individu: motivasi dan kemamampuan berinteraksi menentukan kinerja. Teori ini mengenai perkiaraan bagaimana sebuah perilaku individu di bvangkitkan, di pertahankan, dan dihentikan.
            Imbal jasa dan penhargaan: satu dari pengaruh kinerja individu yang sangat kuat adalah sistem balas jasa organbisasi. Balas jasa ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dan juga menarik karyawan yang terampil bergabung dalam organisasi. Aspek yang penting dalam sistem balas jasa adalah penilaian prestasi, gaji, kenaikan gaji dan bonus.
            Stress: stress merupakan akibat utama atas interaksi pekerjaan dengan indivuidu. Gejala-gejala stress umumnya berupa insomnia. Berkeringat secara berlbihan, gugup,dan lekas malah. Umumnya manusia akan bereaksi secara berbeda. Mengenai situasi beupa tuntutan fisik dan psikologis. Stress tidak selalu negatif, tantangan pekerjaan itu dapat memberikan bentuk stress posotif bagi karyawan, tapi jika karyawan itu tanggapannya kurang baik, maka menjadi stress negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar